Suku Dayak, dulu cuma saya kenal lewat buku geografi saja. Suku asli Kalimantan, tinggal di pedalaman hutan hujan tropis, identik dengan motif khas yang melengkung- lengkung seperti bunga Anggrek dan hiasan manik- manik yang juga jadi favorit saya. Oh iya, almarhum guru PPKN saya waktu SMP, namanya Pak Segah T. Tulis konon juga keturunan Dayak. Dan waktu jaman SMP ada tugas karya seni untuk membuat lukisan motif Indonesia, saya memilih motif Dayak. Sudah, segitu saja pengetahuan saya tentang suku terbesar di Kalimantan ini.
Akhir bulan Maret 2014 lalu, pengetahuan saya tentang Suku Dayak sedikit bertambah setelah mengunjungi Desa Pampang, Samarinda dan juga ngobrol banyak dengan mbak Yana Rebang, travelmate saya dari Samarinda Backpackers yang ternyata masih ada keturunan Dayak.

Kami mengunjungi Desa Adat Pampang, sebuah desa yang dihuni oleh masyarakat Dayak Kenyah, salah satu sub etnis Dayak yang terbesar di Kalimantan. Jangan bayangkan kita akan mengunjungi sebuah desa Dayak yang berada nun jauh di tengah pedalaman hutan Kalimantan ya. Di desa yang terletak sekitar 1 jam dari arah pusat Samarinda ini terdapat rumah lamin besar yang difungsikan seperti ruang serbaguna untuk masyarakat setempat. Desa Pampang sudah lama diresmikan menjadi desa wisata yang bisa menjadi tempat bagi para wisatawan untuk berkenalan dengan kehidupan suku Dayak, terutama Dayak Kenyah.
Setiap hari minggu akan diadakan pertunjukan tari- tarian untuk menghibur wisatawan yang datang. Jika kita datang tidak pada hari Minggu dan sedang tidak ada pertunjukan kita bisa berfoto dengan tetua setempat yang berpakaian khas dengan baju perang dan pernak- perniknya. Atau bisa juga menyewa baju khas Dayak untuk kita gunakan berfoto.
Berkunjung ke Desa Pampang adalah salah satu cara paling gampang untuk mengenal lebih dekat dengan salah satu suku asli Kalimantan tersebut. Hari minggu siang kami sampai di Desa Pampang setelah perjalanan panjang dari Muara Kaman. Agaknya kami sedikit terlambat karena begitu mencapai tempat parkir bunyi alat musik petik khas Dayak telah terdengar. Rupanya pertunjukan tari- tarian baru saja dimulai. Pertunjukan ini memang rutin diadakan setiap hari Minggu pukul 14.00. Untuk menyaksikannya pengunjung akan dikenakan tiket Rp. 15.000,-/ orang dan tambahan tiket untuk kamera saku dan SLR. Atas karcis yang kita bayarkan, kita akan mendapatkan gelang bertuliskan “PAMPANG”. Berhubung kami terlambat datang, para tetua yang sepertinya menjual tiket malah menyuruh kami segera masuk agar tidak banyak tertinggal pertunjukan yang tentunya sangat menarik. *lumayan gratis. Eh.*

Segera kami mengambil posisi terdepan supaya bisa dengan jelas menyaksikan rangkaian tarian Dayak Kenyak yang ditampilkan oleh anak- anak kecil sampai orang tua. Terlihat beberapa tetua yang memakai pakaian adat Khas Dayak.
Rangkaian pertunjukan tari- tarian ini terdiri dari 7 buah tarian yang masing- masing mengisahkan suatu cerita, kebanyakan tentang kehidupan sehari- hari masyarakat Suku Dayak. Diawali dengan tari penyambutan/ selamat datang yang ditampilkan oleh anak- anak kecil usia TK- SMP, kemudian dilanjutkan dengan beberapa tari lain seperti Tari bersaudara, Tarian simbol perdamaian, Tarian satu hati, Tarian persatuan, Tari topeng, Tarian penjepit kaki, dan diakhiri dengan Tarian perpisahan. Alunan musik dengan bunyi khas Sampeq- alat musik petik Dayak- berhasil membuat para pengunjung larut dan menikmati setiap detik pertunjukan. Gerakan tariannya terlihat lebih simpel dibandingkan dengan tarian Jawa, setiap gerakan memiliki arti simbolik yang menggambarkan kehidupan suku Dayak.






1. Untuk lebih mudah menjangkau lokasi Desa Pampang, bisa sewa mobil dari kota Samarinda. CP Pak Rifai 0813 50378893 atau Pak Nurul 0813 46281989.
2. Pertunjukan tari setiap hari minggu jam2.
Rosaaa makin keren aja travelingnyaa 😀
Hi3. Ayok sini mbak dit, udah aku tungguin di makassar nih
Kamera SLR nya juga harus bayar tiket ya kak?
Katanya begitu. Tp kmrn ak g dimintain bayar krn acaranya udah mulai
Kak oca udah nyampe ke suka dayak aja…
Hehe iya kaz. Km jg udah sampe sumatra aja. Hehe. Lnjut sekolah apa ngajar nih kaz?
sekarang aku diem aja di Bandung mba…
skrg malah engga ngajar, sibuk sama kerjaan lain 😦
Ahhhhhh aku mauuu tas2nya itu. Pengen banget beli buat di rumah
Buwat hiasan ya mb non? Coba pesen ke mb shanti dari rina gallery mbak. Itu toko suvenir yg dsamping aula desa pampang. Bisa minta dikirim kok. Mb shanti 082149562111. Kalung manik2 nya jg kece2 lhoh mbak non 😍
Motifnya bagus ya 😀
Kren motifnya,ckckck,mereka sangat terampil..
Hi erit, trimksh sdh mampir. Iya cantik2 mmg. Smg bisa berkunjung ke Desa pampang jg ya 🙂
Halo Rosa, salam kenal 🙂
Aku asalnya juga dari kalimantan, tepatnya di Sambas, di sana juga ada orang Dayak, tapi ga terlalu banyak.
Dulu di SMA pernah juga belajar tarian Dayak pas di sekolah hehe
Jadi pengen ke Samarinda juga liat kebudayaan disana 😀
Klo sewa mobil kedesa pampang kena biaya brpa mbak ?